Second Chance Part 1

Betapa shocknya Dinda ketika ibunya berniat menjodohkannya dengan pria pilihan ibunya. Sebagai anak yang baik mau tidak mau Dinda menyetujui permintaan ibunya. Sekarang Dinda sedang termenung di tempat kerjanya memikirkan perjodohan tersebut. Pria yang dijodohkan ibunya tak lain adalah teman waktu kecilnya yaitu Rangga. Orang tua Rangga dan orang tua Dinda dulunya adalah sahabat, karena takut kalau anaknya menjadi perawan tua , ibu Dinda berinisiatif menjodohkan Rangga dan Dinda.
Hari ini Rangga dan Dinda akan bertemu di sebuah kafe, inipun atas permintaan orang tua mereka. Dan akhirnya Rangga dan Dinda bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian tahun mereka tidak ketemu.
“Hai, Din !”sapa Rangga.
“Hai, Ngga !”balas Dinda.
“Gimana kabar lo ? Sekian lama nggak ketemu dan akhirnya gue bisa liat lo sekarang.”
“Gue baik-baik aja. Sama gue juga gitu.”
Sebelum mereka melanjutkan obrolan mereka, seorang waiters mendatangi mereka dan menyerahkan menu kafe tersebut, mereka pun memesan menu yang mereka pilih, waiters itu kemudian kembali ke tempatnya dan mereka melanjutkan obrolan mereka.
“Nggak nyangka gue, Rangga yang dulunya anak yang gue anggap bloon bisa jadi keren gini.”Dinda membuka obrolan kembali dan di balas senyum oleh Rangga.
“Ah, bisa aja lo Din, lo juga tambah cantik.”Balas Rangga yang membuat pipi Dinda memerah tanpa disadarinya dan Dinda pun tertawa.
“Ga, to the point aja ya, sebenarnya gue nggak setuju atas perjodohan ini.”
“Gue udah nyangka bakal kayak gini, gue sebenarnya juga gitu. Tapi bagaimana lagi ini permintaan nyokap, dan sebagai anak satu-satunya gue mau nggak mau harus terima itu.”
Ada tampak rasa lega di wajah Dinda setelah mendengar penjelasan Rangga bahwa ia juga tidak menyetujui perjodohan ini. Namun, rasa lega itu masih kalah dengan rasa khawatir dalam dirinya. Sebelum mereka melanjutkan obrolan mereka waiters yang tadi mengantarkan pesanan mereka. Setelah waiters itu kembali mereka pun melanjutkan obrolan mereka.
“Ada orang yang gue sayang tapi gue juga nggak bisa nolak permintaan mama.”Jelas Dinda
Raut wajah Rangga tampak terkejut mendengar penjelasan Dinda, namun ia cepat-cepat menutupi keterkejutannya.
“Tapi gue kehilangan kontak sama orang itu selama enam tahun ini, dan gue yakin orang itu bakal tepati janjinya buat nikahin gue.”jelas Dinda lagi
Wajah Rangga kembali aneh.
“Apa yang bisa gue lakuin dengan perjodohan ini ?”tanya Rangga dengan raut wajah tenang.
Sejenak tampak Dinda berpikir keras,sedangkan Rangga tampak kecewa mendengar penjelasan Dinda.
“Gue belom siap buat nikah sekarang dan lagi orang itu adalah lo, gue nggak mau khianatin orang yang gue sayang.”
Rangga tersenyum tenang mendengarkan Dinda.
Keesokan paginya, Dinda yang dengan rapi siap untuk pergi ke kantor. Selesai sarapan ia langsung pergi ke kantor dengan mobil suzuki swiftnya. Namun di tengah perjalanan, Dinda merasa kepalanya pusing dan ia pun tak dapat berkonsentrasi dengan kemudinya dan mobilnya menabrak sebuah truk gandeng didepannya.
Orang tua Dinda yang mengetahui kejadian tersebut langsung datang ke rumah sakit tempat dinda dibawa, begitu juga dengan Rangga. Dokter yang mengoperasi Dinda keluar dari ruang operasi dan mengatakan kalau Dinda sudah keluar dari masa kritisnya tetapi Ia koma. Tampak raut wajah kesedihan menyelimuti semua orang disana.
Disisi lain, Dinda berada di ruangan serba putih. Ia tampak kebingungan. Tepat didepannya tampak sebuah cahaya, Dinda pun mendekat ke cahaya tersebut. Kemudian Dinda merasakan bahwa tubuhnya terhisap oleh cahaya tersebut.
Dinda membuka matanya, Ia masih merasa agak pusing dan melihat orang-orang mengelilinginya. Ada seorang cewek kira-kira seumuran dengannya tersenyum padanya.
“Lo nggak apa-apa kan, Put ?” tanya cewek tersebut. Dan meminta orang yang disekitarnya untuk tidak mengkhawatirkan mereka lagi karena Dinda telah sadar, kecuali seorang cowok yang juga masih berada disampingnya.
“Dimana gue ? Siapa lo ?” Tanya Dinda.
Cewek tersebut tampak heran dan sedikit khawatir.
“Put, lo nggak apa-apakan ?”Tanya cewek itu sekali lagi.
Dinda melihat sekelilingnya dan melihat seorang cowok di sampingnya, ia kaget karena merasa mengenal orang tersebut namun ia merasa kepalanya pusing dan pingsan.

to be continue. .