Metropop Lusi Wulan "ZIZI"

Buat yang suka baca METROPOP, kali ini saya merekomendasikan serial Zizi karya Lusi Wulan. Serial ini ada 3 buku.

ZIZI : Bintang Jodoh



Sinopsis :
"Hmm... banyak bintang kamuflase di sini..."

Zizi melongo. "Apa, Mbah, eh, maksud saya, Nini...?"

Bahu Melky agak terguncang meredam tawa melihat reaksi Zizi.

"Kamu kebanyakan TP," sambung Nini.

"Apa itu, Ni..., TP...?" tanya Zizi.

"Tebar pesona."

Itu kerjaan Zizi kalau lagi kebingungan dilamar pacar sendiri (padahal pacar sendiri lho, bukan pacar orang lain). Belum lagi kalau sedang sedih, kacau, balau, atau di masa senang, masa manis, masa bodoh sampai bodoh beneran. Tapi jangan salah, hati dan pikirannya luwes meresapi asam-manis pengalaman sebagai momen mematangkan diri. Mau bukti?

Ini kutipan perenungannya yang dalam setelah pertemuan tak terduga dengan seseorang.

"...kalau ada cowok mau nganterin dan mengekor cewek beli pakaian dalam si cewek, bisa diartikan mereka punya hubungan spesial, ya?"

Dalam, kan? Namanya aja pakaian dalam... kwakwak...

Oke, yang lebih serius, Zizi juga merenungkan apa artinya komitmen, menjadi diri sendiri, cinta yang membebaskan, dan insight lain dalam kehidupan.


ZIZI : Saksi Bulan Madu


Sinopsis :
Dianalogikan tetumbuhan, Zizi saat ini sedang berada pada periode berbunga. Kuntum merekah setelah kemarin sempat layu mendayu-dayu. Hehe, itu mah musik melayu. Kerjaan baru yang kian dikuasai, teman-teman dan atasan yang makin memaklumi dirinya--tecermin dari komentar "namanya juga Zizi..."--dan ada kumbang jantan yang sedang bergairah terbang di dekatnya. Selain itu, yang namanya taman bunga tentu tak lepas dari benalu, ulat (berbulu dan tak berbulu), tangan-tangan jail (berbulu dan tak berbulu), kupu-kupu, angin... yah, begitu pula periode kehidupan Zizi, semriwing bak tertiup angin dan geli-geli bak dirambati ulat bulu. Kesimpulannya, menyegarkan sekaligus menggelikan.

ZIZI : Seleksi Alam


Sinopsis :
Setelah segala petualangan Zizi, berbagai fakta dan pengakuan bermunculan dari orang-orang dekat Zizi. Ada yang bicara tentang "tinggal menjadi sari ampas kehidupan", tentang tuntutan yang mengorbankan pertemanan, tentang hubungan yang menyeret keluarga mantan, tentang cinta yang disinyalir dimanipulasi, tentang bagaimana rasanya ditinggalkan...

Zizi dibuat kecut, ngeh, tersadar, sendu, hingga termewek-mewek. Rasanya, inilah seleksi alam sesungguhnya.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan Zizi sekarang? Bagaimana juga penampakan Zizi kalau lagi M (mewek)? Apa dan siapa yang membuat Zizi si gadis riang ini sampai termewek-mewek? Jawabannya ada di buku ini.

0 komentar: